Selagi UIN Suka sendiri tertatih-tatih mengelola website, saya harap upaya saya ini bisa membuka mata mereka yang berkuasa di sana bahwa "kesadaran" dan "kemauan" bisa lebih kuat daripada uang dan anggaran proyek. Alhamdulillah, tanpa dukungan itu pun blog Fiqh Indonesia untuk kelas Fiqh yang saya ajar bisa berjalan.
Ini adalah pengantar saya untuk peluncuran blog Fiqh Indonesia:
Kita harus mencoba. Begitulah yang saya percaya pada hal-hal yang baru.
Selama ini, kuliah di UIN, khususnya, selalu terkungkung di dalam kelas. Saat
dunia internet sudah semakin dekat dengan kita, mengapa kita tidak mencoba
mengembangkan kuliah yang disupport dunia interaktif ini?
Mari kita
mencoba. Semester in, saya mendapatkan kepercayaan untuk mengajar Fiqh. Ah, ini
lagi... Saya sendiri selama mahasiswa selalu segera mengasosiakan fiqh dengan
kitab kuning, taqrib, guru berpeci, dan berbicara hal-hal remeh temeh soal batal
tidaknya wudlu. Membawa kelas Fiqh ke dunia maya mungkin masih terlalu fanci
dalam konteks yang demikian.
Tetapi mari kita mencoba. Bukankah Fiqh
mahasiswa yang akan saya ajar semester depan adalah mahasiswa KPI (Komunikasi
dan Penyiaran Islam)? Bukankah hal yang wajar saja bila jurusan yang paling
dekat dengat teknologi IT ini bila menjadi tempat saya mencoba memperkenalkan
kuliah online?
Dalam teori baku Sistem Kredit Semester, 1 sks itu konon
berarti 50 menit jumpa di kelas, 50 menit tugas di luar kelas, dan 50 menit
belajar mandiri. Seringkali, formasi 50-50-50 tidak terpenuhi karena dua hak:
dosen malas memberi tugas dan mahasiswa malas belajar mandiri. Nah, saya akan
mencoba kelas Fiqh semester depan nanti menjadi kelas yang memenuhi formasi itu
lewat media interaktif internet.
Blog "Fiqh Indonesia" ini akan menjadi
media bagi saya untuk berinterkasi beyond 50 menit per kredit dan menjadi tempat
mahasiswa untuk sekaligus mengerjakan tugas dan dan belajar mandiri. Desain blog
ini sendiri saya buka lebar-lebar untuk umum. Anda yang kebetulan lewat di sini,
silakan bergabung di kelas saya: ini mimbar bebas!
Sebagai media
percobaan, tentu saya akan sangat berterimkasih bila Anda mau memberikan kritik
dan saran.
Salam,
Arif
Salut pak..cayo kita berantas keKuperan akan kecanggihan teknologi, masak udah bukan Zaman batu masih aja gaptek..!! Salut untuk bapak, Pemikiran mahasiswa UinSuka pasti akan lebih berkembang lagi..!!! Sukses Pak..!!!!
BalasHapusPosting Komentar