... 17 million Britons have never been online. They have chosen not to do so, seeing the internet as irrelevant to their lives, too expensive or simply too daunting.
Inggris adalah negara maju. Saya belum pernah ke Inggris, tetapi kalau misalnya Inggris seperti Amerika, tentu berlangganan highspeed Internet $US30 sebulan (seharga 4 piring nasi goreng Thai) bukanlah barang mahal.
Kalau mereka saja bisa menganggap Internet adalah barang yang tidak relevan, lalu bagaimana dengan kita? yang beli HP dengan syarat ada fitur untuk akses Facebook? Apakah internet benar-benar relavan dengan kehidupan kita? Pernahkah kita menghitung, berapa jama sehari kita di Internet dan dari sekian jam itu berapa yang kita gunakan untuk sesuatu yang produktif dan berapa jam yang untuk facebook-an?
Saya sendiri bisa 5 jam lebih dalam sehari di Internet. Kegiatan paling favorit adalah membaca berita tekologi (dulu pemilu di Amerika) dari Google Reader saya, lalu cari e-book gratis (yang sudah numpuk tapi tak pernah sempat dibaca), dan sesekali lihat facebook (sejak dari kenal pertama facebook awal 2007 lalu, tak pernah facebook jadi favorit). Nah, relevankah semua ini dengan hidup saya?
Jujur. Sedikit!
Tetapi, tentu saja, bukan internetnya yang salah. Saya yang salah. Saya yang belum membagi waktu berinternet secara maksimal untuk produktifitas. Bagaimana dengan Anda? Better than me, I hope.
Posting Komentar