[Sambungan dari Jangan Menulis Skripsi]
Kalau Anda tidak menemukan apa yang Anda sukai di kelas, Anda juga tidak memiliki kesenangan di luar kelas (duh, kasihan sekali), saya punya usul lagi: mencari skripsi dari masa depan.
Saya tidak tahu apakah Anda punya rencana terkait masa depan Anda. Tetapi sebagain orang jelas memilikinya. Saya pernah bertemu dengan mahasiswa yang menjawab begini, "Saya ingin jadi penguasaha saja Pak. Skripsi itu tidak penting-penting amat. Apa saja yang penting selesai."
Anak itu tidak sendiri. Saat saya membuat status di Facebook bahwa skripsi yang baik itu dari minat bukan dari memulung judul di perpustakaan, beberapa orang berkomentar, "apa pentingnya skripsi seperti itu?"; "apa gunanya skripsi yang baik?"; atau "ah, skripsi kan cuma salah satu syarat lulus, it's not worth fighting for." Bahkan, di fakultas tempat saya bekerja juga ada dosen yang berpandangan demikian, "sudahlah, jangan susah-susah dalam membimbing dan menguji, luluskan saja."
Bagi saya, skripsi itu juga bukan barang yang susah atau perlu dibuat susah. Skripsi itu menyenangkan dan mudah. Maka, justru karena kita ingin punya skripsi "yang menyenangkan" itulah kita perlu kembali ke diri kita, ke pengetahuan kita, kepada yang kita miliki.
Apakah skripsi yang dibuatkan orang lain itu menyenangkan? Apakah skripsi plagiat itu mudah? Apakah skripsi yang Anda beli bisa menjamin masa depan Anda juga?
Jadi, kembali ke diri kita: menemukan apa yang kita senangi dan apa yang kita miliki. Tulisan sebelumnya kita sudah membicarakan itu. Sekarang bagaimana kalau tidak ada yang kita senangi? Anda bahkan mungkin tidak membutuhkan skripsi Anda karena Anda ingin jadi pengusaha!
Baik. Di masa depan, Anda ingin jadi pengusaha saja. Tetapi apakah Anda tidak tertarik untuk menjadi pengusaha yang berbeda dari pengusaha lain? Pengusaha yang berwawasan akademik? Pengusaha yang tidak sekedar sukses dan kaya!
Kalau Anda mahasiswa IKS dan ingin menjadi pengusaha yang kaya raya... maka, saya kira kita bisa bicara tentang social enterpreneurship kan? Wirausaha sosial! Anda berwirausaha tetapi bisnis Anda tidak semata-mata bisnis. Bisnis yang yang punya visi keadilan sosial. Bisnis yang Anda gunakan bukan untuk mengeksploitasi buruh tapi untuk memberdayakan mereka!
Nah, bagaimankah caranya untuk menjalankan bisnis yang seperti itu? Bagaimanakah caranya bisa kaya tapi juga memberdayakan orang lain? He he he. Saya bukan ahlinya. Maka, mari kita tulis skripsi tentang masalah 'kaya dan memberdayakan'. Selagi belajar bisnis, sekalian kita selesaikan skripsi.
Poin saya, ide untuk menulis skripsi yang kita sukai itu terbuka lebar di mana saja. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak menemukan ide dalam diri kita dan membuat kita senang mengerjakan skripsi. kalau kita sudah senang, insyallah kita juga lebih tenang mengerjakannya. [Bersambung]
***
Posting Komentar