mirip banget |
Ada tiga elemen penting yang menurut saya dijiplak logo itu:
Pertama, kombinasi warna emas dan hijau. Di UIN lain, warna yang dipilih secara dominan memang hijau, tetapi beberapa UIN menggunakan warna biru. Walisongo bisa memilih alternatif lain.
Kedua, ornamen yang terinspirasi dari istana al-Hamra (lihat uraian logo UIN Sunan Kalijaga di sini). Kalau memang tidak menjiplak, Walisongo bisa mengambil inspirasi dari tempat lain, misalnya batik kawung atau yang lainnya.
Ketiga, paling mencolok adalah tulisan UIN. Menurut aslinya, tulisan UIN itu ditulis dengan huruf kapital semua. Agar unik, desainer UIN Sunan Kalijaga membuatnya menjadi uin (kecil). Langkah ini ditiru juga oleh desainer Walisongo. Agar berbeda dengan tiruannya, dibuatlah U yang sedikit berbeda.
Apakah tiga kemiripan itu bisa disebut penjiplakan? Dan bila logo itu dianggap cap dagang apakah bisa digugat?
Coba bandingkan dengan kasus Starbucks versus Pecel Lele Lela yang cap dagangnya memiliki sedikit kemiripan. Meski tidak sampai diputus hakim, gugatan Starbucks segera diakui pihak Pecel Lele Lela. Penyelesaian lewat mediasi berhasil memaksa Pecel Lele Lela untuk ganti cap dagang (baca di sini)
Warna, lingkaran , dan bintang |
sejak muncul nominator aku sdh suka yg no 3
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusPosting Komentar