Unholy War
Penulis: John L Espisto
Penulis: John L Espisto
Terbit: Maret, 2003
Halaman: 206 + xii
Penerbit: LKiS, Yogyakarta
Judul Asli: Unholy War: Terror in the Name of Islam
Penerbit: Oxford University Press (2002)
--------------------------
Ketika saya mendapatkan tawaran daftar buku yang bisa saya terjemah dari Claudia A. Mooser, right manager-nya Oxford University Press, ada beberapa buku yang menarik perhatian saya, salah satunya adalah tulisan John L. Esposito, Unholy War: Terror in the Name of Islam.
Katertarikan saya pada awalanya lebih karena aktualnya buku ini (versi Inggris buku ini terbit 11 September 2002 dan saya sudah menerima naskahnya Juli 2002). Isinya? Saya tidak tahu, tetapi nama Esposito bisa menjadi jaminan kualitas buku ini.
Saat menunggu pengiriman naskah, hati saya sempat bimbang, khawatir bila isi buku ini nanti jangan-jangan menyinggung perasaan sebagian saudara Muslim. Betapa tidak, sebagian Muslim memuja-muja Osamah bin Laden bak pahlawan, sementara buku ini kemungkiinan besar (daru judulnya) menyebut tindakan pemboman WTC sebagai "teror yang mengatasnamakan Islam".
Selesai menerjemah, kekhawatiran saya hilang dan berubah menjadi keyakinan bahwa buku ini pantas diterbitkan. Esposito memang mengecam Osamah, tetapi pada saat yang sama ia mengajak Barat untuk tidak menyamaratakan Osama dengan Muslim. Bukankah tidak cuma dirinya yang mengecam Osamah? Universitas al-Azhar pun melakukan pengeceman.
Meski judulnya terdengar "galak", Esposito benar-benar duduk di tengah. Selain mengencam Osamah, ia kritik pula pemerintah Amerika Serikat. Ia anjurkan agar melihat kasus terorisme tidak dari sudut pandang AS tetapi dari sudut pandang Muslim.
Bayangkan, mengutip pernyataan salah seorang tokoh, bagaimana jika ada negara Muslim yang sangat kuat secara ekonomi, politik, dan militer. Perusahaan multinasional mereka menguras minyak kita, kapal-kapal militer mereka menjelajahi lautan kita, satelit mereka tak henti mengawasi gerak-gerik kita, dan merekapun menguasai dan mendekti PBB dan IMF hingga merugikan kepentingan kita. Bukankah wajar bila ada di antara warganegara kita yang marah dan ingin menghancurkan negara Muslim adidaya itu?
Menarik bukan cara pandang Esposito? Lebih menarik lagi bila Anda membaca tuntas buku ini sendiri.
Jogja, Setahun Tragedi WTC
Posting Komentar