Ada sebuah grafik viral di WAG dan Facebook yang membahagiakan banyak orang. Seperti dikatakan pembuat grafik itu, "kurva pertumbuhan penderita Covid di Indonesia mulai melandai". Alhamdulillah!
***
Awalnya, saya ingin menanggapi kabar itu dengan melihat pada dua aspek: pertama, data yang kurang bisa dipercaya [1] dan faktor non-data yang diabaikan oleh si penulis. Misalnya, diabaikannya faktor "kemampuan test" yang dimiliki oleh Indonesia.
Faktor kemampuan tes ini ada di luar data statistik yang dipublikasi, tetapi sangat signifikan dalam menentukan data. Menurut berbagai sumber yang saya kumpulkan, rata-rata kemampuan tes kita sehari di bawah 300 sampel (ada yang menyebut 200, 240, 290). Lihat referensi [2], [3], [4], [5]
Katakanlah, kita ambil 300. Dengan kemampuan ini maka jumlah kasus positif yang akan ditemukan maksimal 300 kasus per hari. Ini angka yang juga mustahil secara statistik. Kalau sampel 300, ya paling ketemu cuma 150 kasus per hari. Tetapi, sekali lagi ambilah 300, anyway.
Kalau kita buat skenario pertumbuhan kasus yang lambat saja (tidak eksponansial), akan kita temukan skenario begini: (H1) 200, (H2) 225, (H3) 250, (H4) 275, (H5) 300, (H6) 325 (H7) 350, (H8) 400
Dengan kemampuan tes sampel 300 per hari, maka per H5 akan terjadi kurva landai secara otomatis. Bukan karena kasusnya tidak tambah, tetapi kemampuan tesnya yang mandeg di 300. Otomatis landai karena kemampuan test ini bisa melahirkan delusi keadaan sudah membaik.
***
Itu kalau mau hitungan rumit sih! Kalau nggak, cukup cek website resmi pemerintah saja.[6] https://www.covid19.go.id/situasi-virus-corona/ (gambar kedua). Apakah grafiknya mendatar atau mendaki? Di mata saya sih mendaki, entah kalau Anda setuju dengan grafik yang viral itu.
Screencaptured on 8 April |
---------------
Posting Komentar