Bagian paling saya suka dari film Tilik adalah ketika Bu Tejo menyebut dirinya sebagai orang yang "solutip". Tepat pada bagian itulah kita sesungguhnya "Temejo" (pengikut aliran Bu Tejo😛). Kita ini sering 'keminggris', menggunakan bahasa-bahasa serapan dari bahasa asing yang kadang kita bahkan tidak paham artinya, kadang di Inggris sendiri tidak ada, atau ada tetapi untuk makna yang sama sekali berbeda dengan yang kita gunakan (solutive: tending to produce relaxation).
Di kelas, kalau ada mahasiswa menggunakan istilah asing, saya kadang menyela untuk memastikan bahwa ia paham apa yang ia ucapkan. Sering kali? Ia tidak paham. Latah saja.
Kelatahan itu misalnya terjadi pada kata "alibi", yang kemudian disalahgunakan dengan arti "alasan." Kalau ada orang tanya, "Kowe wingi ra mlebu arisan ngopo e?" Lalu dijawab, "Aku wingi rada mumet ..." Maka jawaban itu disanggah, "Halah, mung alibi wae!" Ketika saya tanya ke mahasiswa, "Kamu tahu arti kata 'alibi' yang sebenarnya?" Lagi-lagi, ia tidak tahu kalau 'alibi' artinya 'tidak berada di tempat kejadian [kriminal, misalnya]'.
Entah tahun berapa, saya diundang reuni alumni PMII Solo dan ketemulah kami semua yang datang dari berbagai latar belakang. Salah satu topik dan kata kunci penting dari pertemuan hari itu adalah "meningkatkan sinergitas!" Hari itu adalah untuk pertama kalinya saya mendengar kata sinergitas. Terngiang sampai sekarang.
Maksudnya apa? Sederhana saja sebenarnya, "meningkatkan sinergi" atau lebih sederhana lagi, "meningkatkan kerjasama yang erat" ! Bahasa Inggris "synergy" itu sebenarnya sudah kata benda, tidak perlu tambahan -ty. Mungkin menurut kita kurang Inggris, maka kita ciptakan kata sinergitas.
Saya tidak tahu motif kita apa dengan penciptaan istilah-istilah 'maha Inggris' begitu. Mungkin karena "kami-Tejo-en". Atau mungkin tidak cukup percaya diri sehingga perlu mempercanggih kata dengan bahasa yang aneh. Atau mungkin berniat baik, sebaik Bu Tejo, ingin jadi orang yang selotip, eh solutip.
Eh, sudah 'finjer' belum hari ini? 😊
Blog yang mengilhamkan. Tabik, Mas.
BalasHapusnuwun, sudah mampir.
HapusPosting Komentar