Antrian Vaksinasi. Lippo Mall |
Covid-19 sudah menang. Menang telak. Tidak perlu adu pinalti. Ia cukup menyerang. Tidak perlu bikin gol jika diperlukan. Karena kita, sebagai negara, sebagai masyarakat, lebih suka bikin gol bunuh diri.
Saya beruntung, kalau membaca timeline facebook akun saya, saya memiliki teman-teman yang 'sadar Covid.' Banyak yang dengan sadar berkisah pengalamannya ditamui Covid; sebagaimana banyak yang menulis, mengedukasi, mempromosikan kesadaran untuk mewaspadai Covid-19.
Tetapi begitu membuka tab sebelah, sosmed sebelah, duh. Kita sudah kalah. Ada sebuah berita di Youtube tentang rumah sakit darurat, Wisma Atlet, yang mulai penuh penghuni, tetapi komentarnya mayoritas tidak percaya berita itu benar. Buanyak, tidak hanya satu dua, yang menunutut, "Kalau benar, dishooting dong suasana di dalam Wisma Atlet, jangan cuma wawanca doang dengan petugas di luar."
Jadi, mereka pikir petugas itu, para dokter dan tentara di rumah sakit itu, bohong, mengarang, menakut-nakuti... Sedemikian rendahnya trust mereka terhadap orang yang di garda depan pandemi ini, yang sudah bertaruh dan sebagian telah kehilangan nyawa mereka.
Kita kalah. Sebuah berita lain tentang bahaya varian delta, memiliki "dislike" yang lebih banyak daripada yang "like." Komentar? 90 persen mengatakan tidak percaya ada mutasi. Yang ada hanya drama lagi. Di grup WA, masih ada yang sharing tulisan "Ini ulah China..."
Kita ini sejak dari awal seperti "clueless" soal pandemi ini. Entahlah. Nggak usah ngomonin soal Singapura mau ini dan itu. Wong kebijakannya sejak dari awal beda jauh dengan Singapura, koq di ujung-ujungnya ingin niru Singapura... Itu tak hanya "clueless", tetapi "careless"!
Posting Komentar