Seperti saya
pernah tulis sebelumnya, perjalanan artikel ini untuk bisa terbit di sini
memakan waktu yang panjang. Tetapi saya tidak pernah merasa lelah atau susah.
Semua proses saya jalani normal-normal saja, kalau nggak malah seneng-seneng saja.
Sebab, saya banyak belajar dari proses publikasi artikel ini, memetik banyak
manfaat.
Draft pertama
artikel ini (power point saja) berasal dari sebuah seminar di Israel. Atas
permintaan bu Ronit dan Mbak @Mirjam yang menghost sebuah konferensi yang
membahas persilang-temuan Indonesia, Timur Tengah, dan perempuan, saya pilih
menyajikan tema ini: hukum Islam, disabilitas, dan perempuan. Sebab, meski
sudah bertahun-tahun meneliti dan menulis isu disabilitas, saya baru menyadari
persilangan dengan isu perempuan di konferensi yang diselenggarakan akhir tahun
2021 ini.
Sambil
mengerjakan riset utama tentang tafsir Jalālayn, saya juga berusaha menyelesaikan
artikel ini. Karena materinya sudah ada, data sudah saya miliki lama, artikel
ini malah yang selesai terlebih dahulu. Pada Februari 2022, naskah saya submit
ke Journal of Disability & Religion. Ini langkah yang agak “nekat”
sebenarnya. DR adalah jurnal terbaik di bidang agama dan disabilitas dan saya
belum pernah punya pengalaman submit di jurnal internasional “beneran” (sebelumnya,
internasional tapi nasional). Kenekatan saya didasari pertimbangan yang
sederhana: segera ditolak dan akan saya submit ke jurnal nasional.
Hanya saja, tidak
seperti yang saya duga, lama sekali ternyata proses di jurnal ini. Namun, karena
bukan riset utama proyek posdoct, saya tidak tergesa-gesa juga untuk
menunggunya. Biar saja, selama apa akan saya jalani. Ini naskah bonus saja,
terbit ya syukur, nggak terbit ya dapat pengalaman ditolak. Nggak pernah ada
ruginya.
Apalagi, ini
naskah publikasi “jalan sufi”: bersumber dari riset dana mandiri, dituli
sendiri, di-draft sendiri, disubmit sendiri, ketika “dihajar” reviewer
diperbaiki sendiri, dan ketika terbit... dipetik sendiri!!!
Eh, nggak ding,
setelah terbit saya dapat jatah 50 artikel untuk dibagi gratis. Journal of
Disability & Religion bukan bukan jurnal Open Access. Publikasinya gratis,
aksesnya bayar. Nah, 50 akses gratis itu akan diberikan kepada siapa saja yang berkenan
mengunduh dan membacanya. Siapa cepat, ia dapat.
*Link artikel ada
di sini: https://doi.org/10.1080/23312521.2023.2255860
*Link akses
gratis bisa diambil via email ke turatsuna@gmail.com
Posting Komentar