Khutbah Hari Difabel Internasional
Amplifying the leadership of persons with disabilities for an inclusive and sustainable future
الحمد لله الذي خلق الإنسان في أحسن تقويم، وفضّل بعضهم على بعض في مواهبهم ومهاراتهم، وجعل التفاوت بينهم سببًا للتعارف والتكامل، ليقوم كل منهم بدوره في عمارة الأرض وتحقيق مقاصد الخلق. نحمده سبحانه وتعالى حمدًا يليق بجلاله وعظيم سلطانه، ونشكره على نعمه التي لا تحصى، ونستعين به ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له.
وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، إله الحق المبين، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله، أرسله الله هدى ورحمة للعالمين، فبلغ الرسالة وأدى الأمانة ونصح الأمة وكشف الله به الغمة، صلى الله عليه وعلى آله وأصحابه الطيبين الطاهرين، ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين. أما بعد، فيا عباد الله، أوصيكم ونفسي المذنبة أولاً بتقوى الله عز وجل، فإنها وصية الله للأولين والآخرين، قال سبحانه: "وَلَقَدْ وَصَّيْنَا ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلْكِتَـٰبَ مِن قَبْلِكُمْ وَإِيَّاكُمْ أَنِ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ".
Hadirin sidang Jumat yang berbahagia.
Tiga hari yang lalu kita memperingati hari penyandang disabilitas internasional, atau international day of persons with disabilities. Pada tahun ini, WHO mengusung tema "Amplifying the leadership of persons with disabilities for an inclusive and sustainable future" atau "Memperkuat Kepemimpinan Para Penyandang Disabilitas untuk Masa Depan yang Inklusif dan Berkelanjutan".
Tema ini sangat relevan dengan apa yang kita kerjakan di UIN Sunan Kalijaga sebagai universitas pertama di Indonesia yang mendeklarasikan diri sebagai universitas inklusif. Sebab, tidak mungkin kita membayangkan “leadership” tanpa pendidikan. Sejak dulu, para pangeran dan putra mahkota dikirim kepada para guru, empu, dan resi untuk belajar berbagai ilmu sebagai bekal ketika mereka kelak dewasa dan melanjutkan leadership kerajaan orang tua mereka.
Maka, mendidik para penyandang disabilitas, memberikan kesempatan mereka untuk belajar bersama mahasiwa lain di UIN Sunan Kalijaga secara inklusif, adalah bagian dari menyiapkan leadership para penyandang disabilitas dan untuk masa depan yang berkelanjutan.
Agama kita sendiri adalah agama yang dikenal ramah dan menghormati para penyandang disabilitas sebagai sesama makhluk Allah yang mendapatkan amanah sebagai khalifah fil-ardi, sebagai leader di muka bumi ini. Islam mengajarkan bahwa semua manusia memiliki potensi yang unik, tidak peduli kondisi fisik atau status sosialnya. Allah SWT berfirman:
وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
"Janganlah kalian merasa lemah dan janganlah bersedih hati, sebab kalian adalah orang-orang yang paling tinggi derajatnya jika kalian beriman." (QS. Ali Imran: 139).
Dalam sejarah Islam ada cukup banyak penyandang disabilitas yang memiliki peran kepemimpinan yang tak dapat dipandang sebelah mata. Sahabat Abdullah ibn Ummi Maktum, yang sangat terkenal di kalangan penyandang disabilitas karena menjadi penyebab turunnya surat ‘Abasa – surat yang mengingatkan Nabi Muhammad untuk tidak pilih-pilih sasaran dakwah – adalah salah satu contoh tunanetra paling gemilang dalam sejarah Islam. Menurut berbagai informasi, beliau sering dipercaya menjadi pelaksana harian dalam bahasa sekarang, PLH walikota Madinah ketika Nabi harus pergi ke luar kota untuk berperang.
Selain itu ada pula nama Qais bin Sa’d bin Ubadah, seorang sahabat Nabi yang sangat terkenal kedermawanannya. Beliau ini kabarnya memiliki keterbatasan mobilitas. Meskipun begitu, beliau dapat disebut “staf ahli” Nabi dalam bidang militer. Beliau mendampingi Nabi dalam berbagai peperangan. Karirnya terus berlanjut hingga masa Khalifah Ali dan menjadi pahlawan dalam Perang Shiffin, Jamal, dan Nahrawan. Sebagai balasan atas jasanya, Khalifah Ali pun mengangkat Qais bin Sa'ad menjadi Gubernur Mesir.
Dari secuil kisah para Sahabat ini dapat kita simpulkan bahwa umat Islam adalah umat yang pada sangat menghargai kapasitas seseorang tanpa memandang disabilitas fisiknya. UIN Sunan Kalijaga juga berusaha meneladani sikap ini. Selain mendidik para mahasiswa difabel, kita juga mempercayai para penyandang disabilitas untuk menjadi dosen, sumber belajar para mahasiswanya.
Di Fakultas Dakwah ada Dr. Suharto yang tunanetra, Fakultas Tarbiyah ada Pak Dr. Saleh yang juga tunanetra, dan di Fakultas Ushuludin ada Bu Meta yang memiliki hambatan mobilitas. Kita percaya bahwa mereka adalah guru-guru yang mampu memimpin para mahasiswa kita untuk menyiapkan masa depan mereka, empowering their knowledge, shapping their future.
Khutbah Kedua
الحمد لله حمدًا طيبًا مباركًا فيه كما يحب ربنا ويرضى، والصلاة والسلام على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين، أما بعد
Jamaah yang dirahmati Allah, tema HDI 2024 "Memperkuat Kepemimpinan Penyandang Disabilitas untuk Masa Depan yang Inklusif dan Berkelanjutan" menjadi relevan bagi kita semua, khususnya dalam membangun masyarakat Indonesia yang lebih adil dan beradab. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang inklusif, baik di masjid, tempat kerja, maupun masyarakat luas.
Ada beberapa langkah yang dapat kita lakukan:
Menghargai dan Memberdayakan
Berikan peluang kepada penyandang disabilitas untuk berkontribusi sesuai potensi mereka. Libatkan mereka dalam pengambilan keputusan, termasuk dalam urusan masjid dan kegiatan sosial.
Menghapus Stigma dan Diskriminasi
Jangan pernah meremehkan atau memandang rendah penyandang disabilitas. Mereka adalah saudara kita yang berhak mendapatkan perlakuan yang sama dalam segala aspek kehidupan.
Menyediakan Aksesibilitas
Pastikan fasilitas publik, termasuk masjid, ramah bagi penyandang disabilitas. Ini adalah bentuk ibadah kita dalam menciptakan kemudahan bagi mereka.
Mendorong Pendidikan dan Kesempatan Kerja
Ajak mereka untuk belajar dan bekerja sesuai kemampuan mereka, sehingga mereka bisa mandiri dan berdaya.
Rasulullah SAW bersabda:
"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya." (HR. Ahmad).
Semoga kita semua menjadi hamba Allah yang bermanfaat, mampu menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Marilah kita tutup khutbah ini dengan doa bersama, semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kekuatan untuk berbuat kebaikan dan mewujudkan keadilan bagi seluruh makhluk-Nya.
اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ، اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ بِكِتَابِكَ وَسُنَّةِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. اللَّهُمَّ ارْزُقْنَا الْإِخْلَاصَ فِي الْقَوْلِ وَالْعَمَلِ، وَاجْعَلْنَا مَفَاتِيحَ لِلْخَيْرِ ومُغَالِيقَ لِلشَّرِّ، وَاجْعَلْنَا مِمَّنْ يَسْعَى لِتَحْقِيقِ الْعَدْلِ وَالْإِنْصَافِ فِي الْأَرْضِ.
اللَّهُمَّ وَفِّقْنَا لِخِدْمَةِ إِخْوَانِنَا مِنْ ذَوِي الِاحْتِيَاجَاتِ الْخَاصَّةِ، وَأَلْهِمْنَا الْحِكْمَةَ وَالرَّحْمَةَ فِي مُعَامَلَتِهِمْ، وَأَعِنَّا عَلَى تَوْفِيرِ الْحُقُوقِ لَهُمْ كَامِلَةً، وَرَفْعِ الظُّلْمِ عَنْهُمْ، وَتَحْقِيقِ الْمُسَاوَاةِ بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ سَائِرِ عِبَادِكَ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ.
اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِمَّنْ يَحْتَرِمُ قُدُرَاتِهِمْ وَيُقَدِّرُ طَاقَاتِهِمْ، وَاجْعَلْهُمْ ذُخْرًا لِلْأُمَّةِ الْإِسْلَامِيَّةِ، وَارْفَعْ دَرَجَاتِهِمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَبَارِكْ لَهُمْ فِي حَيَاتِهِمْ، وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ.
اللَّهُمَّ انْصُرِ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَأَعِزَّ الْإِسْلَامَ فِي كُلِّ مَكَانٍ، وَاكْتُبْ لِأُمَّتِنَا التَّوْفِيقَ وَالْخَيْرَ وَالْبَرَكَةَ، وَاجْعَلْنَا أَدَاةً لِنَشْرِ الْخَيْرِ وَالرَّحْمَةِ بَيْنَ النَّاسِ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَصَلَّى اللَّهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ. آمِينَ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ.
Posting Komentar