Tadi pagi, saya melewati tempat di foto di atas. Ini adalah area tangga dari lantai dua ke lantai tiga Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Kebetulan, ada empat mahasiswi Prodi IKS yang sedang duduk-duduk di sekitar pot bunga itu. Saat saya sapa, mereka malah langsung "wadul." Sejak jadi dekan, saya sering tanya langsung ke mahasiswa saat di kelas, apa yang perlu saya kerjakan, layani, bantu, adakan, atau belikan untuk mereka. Jadi, kalau mereka spontan wadul, ya tidak mengejutkan saya sama sekali.
"Pak, mbok tolong di sini diberi kursi agar kami nggak klosotan di lantai," kata salah satu dari mereka dan diiyakan oleh tiga teman ngobrolnya.
Hanya saja, untuk kali ini, usulan mereka langsung saya tolak. Mereka duduk di tempat yang salah! Saya bilang ke mereka, "Kalian jangan duduk di sini, ini bukan area untuk duduk-duduk. Ini area lalu lalang dan lalu lintas dari lantai bawah ke atas."
Tetapi saya juga segera menyadari bahwa ada yang salah selain mereka: pot bunga itu juga salah! Kalau mereka salah karena duduk di tempat lalu lalang, apa yang salah dengan pot itu? Anda bisa tebak?
Seperti kita lihat, pot itu berada di dekat tembok yang di atasnya terdapat handrail! Dan handrail itu bukan hiasan. Secara umum, handrail disediakan untuk keamanan agar orang memiliki pegangan yang mencegahnya dari terpeleset atau terjatuh. Bil khusus, di kampus inklusif UIN Sunan Kalijaga, handrail digunakan untuk membantu para difabel.
Sekarang bayangkan kalau ada mahasiswa tunanetra yang menggunakan handrail itu sebagai penuntun mobilitas mereka. Entah mereka hendak turun dari lantai tiga, atau hendak naik dari lantai satu, mereka bisa saja menabrak pot bunga yang diletakkan di situ.
Prinsip inklusifitas itu mengharuskan kita mengambil sudut pandang difabel dalam setiap aspek kebijakan. Pot bunga itu belum lama dipasang dan sepertinya staf FDK lalai dengan prinsip aksesibilitas dan inklusifitas yang kami pedomani di UIN Sunan Kalijaga. Maka, segera saya minta mereka untuk memindahnya ke tempat lain.
Memang indah sih kalau ada hijauan di situ. Tetapi indah itu tahsiniyat, dan keamanan itu daruriyat!
Posting Komentar